OBAT-OBATAN

Ini merupakan blog yang berisi aneka jenis obat-obatan tradisional, bisa merupakan jenis tumbuhan dan khasiatnya, bisa juga tentang suatu penyakit dan bagaimana cara pengobatannya. Semoga bermanfaat, Ayahtasha

Monday, October 09, 2006

STOKE

Gangguan Peredaran Darah di Otak

Apa itu penyakit Stroke?
Apa penyebab penyakit Stroke?
Faktor Resiko pada penyakit Stroke
Beberapa gejala terjadinya penyakit Stroke
Apa akibat penyakit Stroke?
Pertolongan pertama
Penatalaksanaan Stroke
Keadaan pasien pasca Stroke
Proses Penyembuhan
Rehabilitasi
Seksualitas pasca Stroke

Apa itu penyakit Stroke?

Salah satu penyakit yang paling ditakuti selain jantung dan kanker adalah penyakit stroke. Penyakit stroke merupakan gangguan peredaran darah di otak yang menjadi penyebab kecacatan utama pada golongan usia di atas 45 tahun.

Namun begitu, penyakit ini juga dapat menimpa segala usia dari bayi sampai usia lanjut. Semakin bertambahnya usia, semakin besar kemungkinan seseorang terkena penyakit stroke. Pria dan wanita sama-sama punya resiko terkena penyakit stroke.

Apa penyebab penyakit Stroke?

Otak memerlukan oksigen yang diperoleh dari darah. Penyakit stroke terjadi jika ada gangguan aliran darah ke bagian otak. Gangguan ini dibagi menjadi dua bagian :

1. Stroke Iskemik: gangguan fungsi otak secara tiba-tiba yang disebabkan oleh penurunan aliran oksigen dan gula darah ke daerah otak tertentu yang dapat mematikan sel-sel syaraf.

2. Stroke Hemoragik: terjadi pendarahan di otak yang menurunkan aliran oksigen dan gula darah ke daerah tertentu sehingga sel-sel syaraf akan mati, area yang terkena akan terganggu fungsinya. Pada penderita yang berusia diatas 45 tahun, stroke paling banyak disebabkan oleh mengerasnya pembuluh darah. Sedangkan pada penderita yang berusia muda, stroke sering disebabkan oleh cacat pembuluh darah bawaan.

Faktor Resiko pada penyakit Stroke

Yang dimaksud dengan faktor resiko pada penyakit stroke adalah kondisi yang dapat membuat seseorang lebih rentan terkena penyakit stroke. Jika telah mengenali beberapa faktor resiko ini, maka diharapkan dapat memperkecil kemungkinan terjadinya penyakit yang dapat menyebabkan penderitanya cacat bahkan meninggal dunia ini.

Selain faktor yang tidak dapat dikendalikan yaitu faktor usia dan keturunan, beberapa faktor resiko tersebut adalah sebagai berikut:

Tekanan darah tinggi
Penyakit kencing manis
Penyakit jantung
Kadar kolesterol yang tinggi
Gangguan pada pembuluh darah
Kurang olah raga
Kegemukan
Alkohol
Merokok
Stres

Beberapa gejala terjadinya penyakit Stroke

Pusing, kepala seperti berputar
Kejang mendadak
Gangguan bicara (pelo/tidak mampu bicara)
Gangguan sensor perasa (tidak dapat merasakan apapun)
Gangguan pandangan
Gangguan daya ingat
Kelumpuhan pada otot-otot tubuh yang lain
Masih banyak lagi kemungkinan gejala dan kombinasi gejala penyakit stroke yang dapat terjadi.

Apa akibat penyakit Stroke?

Penyakit yang timbul secara mendadak ini menyebabkan fungsi otak terganggu bahkan dapat mengakibatkan sebagian sel-sel otak tidak dapat berfungsi lagi. Banyak penderita penyakit ini menjadi cacat sehingga menjadi sangat tergantung kepada orang lain. Pada keadaan ini dibutuhkan seorang pendamping yang sebaiknya dididik secara khusus untuk menjadi pengasuh pasien stroke.

Disamping itu, penyakit stroke juga seringkali menimbulkan permasalahan lain seperti masalah kesehatan, ekonomi maupun sosial serta membutuhkan penanganan yang komprehensif yang termasuk pemulihan dalam jangka panjang bahkan sisa hidup penderita. Untuk masalah sosial, biasanya penderita stroke akan merasa bersalah, cemas, frustasi dan depresi. Oleh karena itu, beberapa penderita stroke malah mengalami perubahan yang nyata justru lebih pada kepribadiannya daripada fisiknya.

Pertolongan pertama

Selain dapat menyelamatkan nyawa penderita, pertolongan pertama pada orang yang terkena stroke ini juga tidak menimbulkan efek samping apapun. Beberapa tindakan yang sebaiknya dilakukan:

Tetap tenang dan jangan panik

Pastikan agar penderita tetap berada pada tempat semula dia terjatuh
Bantulah penderita mengambil posisi duduk yang baik
Lakukanlah pengeluaran darah pada 10 ujung jari tangan dengan menggunakan jarum suntik atau jarum jahit biasa (harus disucihamakan terlebih dahulu, antara lain dengan membakar ujung jarum diatas api)

Dalam jangka waktu kira-kira 10 menit, penderita akan sadar kembali. Dan jika mulut penderita tampak mencong, maka tariklah kedua daun telinganya sampai berwarna kemerah-merahan. Setelah itu, lakukanlah dua kali penusukan pada masing-masing ujung bawah daun telinga sehingga darah keluar sebanyak dua tetes dari setiap ujung daun telinga (bagian bawah). Dalam
Beberapa menit kemudian, bentuk mulut penderita akan kembali normal dan bawalah ke dokter atau rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan lebih lanjut.

Penatalaksanaan Stroke

Penuhi kebutuhan oksigen, jika perlu dengan alat pernafasan
Stabilisasi sistem kardiovaskuler (regulasi tekanan darah yang optimal)
Regulasi kadar gula darah u Berikan cairan cukup yang akan meningkatkan aliran darah dan memperbaiki ganguan sirkulasi ke otak
Mengatur suhu tubuh u Perbaiki posisi kepala dan dada, sehingga dapat meningkatkan aliran darah balik dari otak ke jantung .
Memberikan heparin dan memakai stockings untuk mencegah tungkai yang lumpuh

Fisioterapi dan terapi bicara secara teratur .

Untuk stroke iskemik, dapat dilakukan rekanalisasi, trombolisis di pembuluh darah yang terkena atau sistemik. Waktu yang terbaik adalah 3-6 jam sejak terjadinya serangan stroke. Sedangkan untuk stroke hemoragik jika luas, seringkali dapat menjadi fatal. Oleh karena itu, operasi bedah syaraf sering dapat menyelamatkan penderita.

Keadaan pasien pasca Stroke

Setelah menderita penyakit stroke, ada pasien yang mengalami sembuh total, cacat ringan ataupun cacat berat. Seperti dikatakan sebelumnya, penyakit stroke merupakan penyebab kecacatan utama pada golongan usia di atas 45 tahun. Biasanya pemulihan penyakit ini terjadi beberapa hari atau beberapa minggu kemudian. Bila telah melewati waktu enam bulan, biasanya pemulihannya tidak terlalu kelihatan lagi.

Berikut ini adalah beberapa kondisi yang dialami oleh pasien pasca stroke:

Lumpuh pada salah satu sisi tubuh
Mengalami gangguan berkomunikasi
Mengalami gangguan pada penglihatan
Memiliki emosi yang tidak stabil
Mengalami kesulitan untuk melakukan aktivitas sehari-hari seperti berjalan, makan, mandi, berpakaian dan buang air.

Untuk beberapa kesulitan diatas, penderita stroke biasanya membutuhkan alat bantu mekanis dan elektronis. Penggunaan alat bantu ini bertujuan untuk membuat penderita menjadi mudah melakukan beberapa aktivitas sehari-hari dan mendorong semangat mereka.

Proses Penyembuhan

Bagi pasien penderita stroke, ada dua proses penyembuhan yang dapat dijalankan. Pertama adalah proses penyembuhan melalui obat-obatan dari rumah sakit. Hal ini harus diikuti dengan kontrol yang ketat pada larangan konsumsi makanan yang dapat memicu terjadi serangan stroke, seperti garam, kolesterol dan lemak.

Proses penyembuhan yang kedua adalah melalui fisioterapi atau latihan otot-otot agar fungsi otot dan fungsi komunikasi dapat seperti kondisi semula. Proses fisioterapi yang dilakukan bersama instruktur ini harus dijalankan dengan baik untuk menghindari kelumpuhan permanen pada anggota tubuh yang pernah mengalami kelumpuhan.

Bagi penderita stroke yang berat, perawatan menjadi prioritas utama selama enam hingga delapan minggu pertama. Untuk menghindari dekubitus, penderita harus sering berpindah secara teratur dan berada pada posisi yang tepat.

Gerakan persendian untuk menghindari kekakuan yang permanen harus dilakukan secara teratur.

Rehabilitasi

Setelah penderita penyakit stroke kembali ke rumah, mungkin dapat timbul berbagai kesulitan yang disebabkan penderita dan keluarganya belum siap. Akibatnya adalah menurunnya semangat penderita yang selalu mengkhawatirkan berbagai resiko yang akan mereka hadapi.

Tujuan rehabilitasi ini adalah menjaga atau meningkatkan derajat fungsi mental dan fisik yang maksimal. Berbagai usaha yang dilakukan untuk mencapai tujuan ini, diantaranya terapi fisioterapi, latihan bicara, latihan mental, terapi okupasi, psikoterapi, memberi alat bantu, ortorik prostetik dan olah raga. Bentuk tindakan yang dilakukan harus disesuaikan dengan berat ringan cacat, bentuk cacat dan tingkat mental penderita.

Penanganan rehabilitasi ini memerlukan beberapa orang yang memiliki pendekatan multidisiplin seperti dokter keluarga, ahli rehabilitasi medik, ahli syaraf, perawat dan anggota keluarga. Selanjutnya, penderita dilatih dan dipersiapkan untuk melakukan aktivitas sehari-hari yaitu cara
duduk, berdiri, jalan, mengenakan baju, memakai sandal dan lain-lain.

Seksualitas pasca Stroke

Kegiatan seks bagi pasien penderita stroke sangat dipengaruhi oleh berat/ tidaknya cacat, usia, faktor psikologis dan kegiatan seks sebelum terkena stroke. Pada sebuah penelitian yang dilakukan, dapat diambil kesimpulan bahwa setelah mengalami stroke seorang pria akan mengalami penurunan kemampuan ereksi dan ejakulasi. Sedangkan untuk wanita, akan mengalami kesulitan dalam lubrikasi vagina dan orgasme.

Keadaan cacat fisik penderita penyakit stroke juga akan membuat kesulitan untuk mencapai kepuasan seksual. Namun kebanyakan masalah bukan disebabkan oleh kondisi ini, melainkan oleh sikap psikologis diantara penderita dan pasangannya. Hal lain yang penting untuk diperhatikan adalah hubungan seks tidak akan memperbesar resiko untuk mendapatkan serangan stroke berikutnya.

Recognize a Stroke

Health Awareness, Share and Save

Dinesh Vora

[1] Hopefully No one should ever get caught in it.

During an outdoor party one of the lady guest stumbled and took a little fall. She assured everyone that she was fine. When offered to call paramedics, she explained that she just tripped over a brick because of her new shoes. They got her cleaned up and got her a new plate of food – while she appeared a bit shaken up. However, She went about enjoying herself the rest of the evening. At three AM in the morning the host received a call from lady's husband informing her that his wife had been taken to the hospital and at six in the evening in hospital she passed away. She had suffered a stroke at the Party. Had they known how to identify the signs of a stroke perhaps the lady would have been treated in time and lived.

[2] Stroke is Reversible if treated in quickly in time of limits.

A neurologist says that if he can get to a stroke victim within three hours he can totally reverse the effects of a stroke. He said the trick getting a stroke recognized, diagnosed and getting the patient to treatment within three hours is tough.

[3] A case history of recognizing the stroke

Even if a person does not have a blood pressure and has some conversation ability left, the person may still be experiencing a stroke. The person should never take a chance with the reliance on having immediate past good health record.

A woman is recouping at an incredible pace for someone with a massive stroke all because her good friend saw her stumble. The knowledgeable friend then asked the woman the three questions. So simple, this literally saved woman's life. Some angel was looking upon them. The woman failed all three tests so then 9-1-1 was called. Even though she had a normal blood pressure readings and did not appear to be a case of stroke as she could converse to some extent with the Paramedics who took her to the hospital right away.

Thank God for the sense to remember the cardinal three questions. Sometimes symptoms of the strokes are difficult to identify. But what is dangerous is our lack of awareness which can cause disaster. The stroke victim may suffer brain damage when people nearby fail to recognize the symptoms of a stroke. Practice this test mutually with your beloved and friends. So all of you can learn and remember.

[4] Process of Recognizing Symptoms of Stroke:

Doctors say a bystander can recognize a potential of stroke by asking three simple questions of Mind, Body and Speech:

1. Ask the individual to SMILE.
2. Ask him or her to RAISE BOTH ARMS.
3. Ask the person to SPEAK A SIMPLE SENTENCE (Coherently) (i.e. It is sunny out today. )

If he or she has trouble with any or all of these tasks, call 9-1-1 immediately and describe the symptoms to the dispatcher.


[5] IN CONCLUSION

The researchers discovered that non-medical volunteers could observe, and identify Mind, body and speech test of

[1) Facial weakness,
[2) Arm weakness, and
[3) Speech problem

The process of identifying difficulties of the potential victim should begin immediately at the time you see someone stumble or incoherent. The researchers then urged the public to learn the three questions. They presented their conclusions at the American Stroke Association's annual meeting, last February. Widespread use of this test could result in prompt diagnosis, obtaining help, treatment of the stroke and prevent potential brain damage.

Please share this information with others and help save a life.



Kenali gejala ringan serangan stroke

BACALAH, MUNGKIN BERGUNA JUGA BUAT ANDA.....

Sewaktu pesta barbeque, seorang teman terjatuh - dia meyakinkan semua orang yg datang kalau dia tidak apa2 (mereka menawarkan memanggil paramedik) dan hanya tersandung batu bata karena sepatu barunya. Mereka membantunya membersihkan diri dan mengambilkan piring makanan baru - meskipun terlihat sedikit

terguncang, ingrid meneruskan menikmati sore itu.

Malamnya, suami ingrid menelpon memberitahukan semua orang bahwa istrinya telah dibawa ke rumah sakit - (pkl 6 sore, ingrid meninggal).

Dia mendapat serangan stroke pada pesta barbeque. Kalau saja mereka tahu bagaimana mengenali tanda2 stroke mungkin ingrid masih bersama kita hari ini.

Hanya membutuhkan satu menit untuk membaca ini-

Seorang ahli syaraf mengatakan bahwa kalau dia bisa menolong seorang korban stroke dalam waktu 3 jam sejak serangan tersebut, dia bisa membalikkan pengaruh stroke....secara total ! Dia mengatakan bahwa trik-nya adalah mengenali dan mendiagnosa stroke dalam waktu 3 jam sejak serangan, yang sebenarnya merupakan hal yang sulit.

MENGENALI STROKE

Thanks God atas indera yang dapat mengingat TIGA hal berikut. Baca dan pelajarilah!

Kadang2 gejala stroke sulit dikenali. Sayangnya, kurangnya kewaspadaan dapat mendatangkan bencana. Korban stroke dapat menderita kerusakan otak sewaktu orang2 yang ada di sekitarnya pada saat kejadian gagal mengenali gejala2 stroke.

Sekarang banyak dokter mengatakan bahwa orang di sekitar korban dapat mengenali gejala stroke dengan menanyakan tiga pertanyaan sederhana ini:

1. Minta orang tersebut untuk TERSENYUM
2. Minta orang tersebut untuk MENGANGKAT KEDUA TANGANNYA
3. Minta orang tersebut untuk MENGUCAPKAN SEBUAH KALIMAT SEDERHANA (yang masuk akal) (contoh: hari ini cerah)

Seorang kardiolog berkata kalau setiap orang yang mendapatkan e-mail ini mengirimkannya kembali ke 10 orang, kau bisa bertaruh bahwa setidaknya satu nyawa akan diselamatkan.

Jadilah seorang sahabat dan bagikan artikel ini dengan sebanyak mungkin temanmu, kau bisa saja menyelamatkan nyawa mereka.

0 Comments:

Post a Comment

<< Home