Kolesterol
Hindari Kolesterol dan Mulailah Pola Hidup Sehat
BADAN Kesehatan Dunia (WHO) mendefinisikan stroke sebagai sindrom klinis dengan gejala gangguan fungsi otak secara lokal atau global. Akibat yang ditimbulkannya dapat menyebabkan kematian atau kelainan menetap lebih dari 24 jam, tanpa penyebab lain kecuali gangguan vaskuler (pembuluh darah).Dari pengertian tersebut, stroke selalu berhubungan dengan terhentinya suplai darah ke otak. Penyebabnya ada dua macam, yakni terjadinya sumbatan pada pembuluh darah atau pecahnya pembuluh darah yang bertugas menyuplai darah ke otak.Menurut dr Djumhana Atmakusuma dari Divisi Hematologi-Onkologi Medik Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 85% stroke, disebabkan penyumbatan pembuluh darah, sisanya, 15% karena pendarahan.
Sumbatan pada pembuluh darah otak menyebabkan terganggunya suplai oksigen dan zat-zat gizi yang dibutuhkan sel-sel otak untuk terus hidup dan beraktivitas. Akibatnya, sel-sel otak akan mengalami kematian. Sumbatan dapat terjadi langsung pada pembuluh darah di sekitar otak, bisa juga berasal dari bagian lain yang terikut aliran darah menuju otak.Terjadinya sumbatan tersebut dapat disebabkan faktor kelainan genetik. Faktor kelainan genetik yang menyebabkan sumbatan pembuluh darah terbagi menjadi kelainan sistem hemostasis dan kelainan nonhemostasis. Kelainan hemostasis merupakan kelainan dalam darah yang menyebabkan darah cenderung mudah mengalami pembekuan dan berpotensi mengakibatkan sumbatan.
Selain faktor genetik, lanjut dr Djumhana, sumbatan pada pembuluh darah juga bisa diakibatkan dari luar, misalnya, timbunan kolesterol dalam darah yang menempel di dinding pembuluh darah dan terus menebal sehingga membentuk sumbatan. Proses menempelnya kolesterol dalam darah dipercepat dengan adanya kerusakan pada dinding pembuluh darah, karena beberapa sebab, seperti racun dari radikal bebas, infeksi bakteri/virus, dan kelainan enzi7m.Penjelasan serupa juga diberikan ahli penyakit dalam dr Lukman H Makmun dari RSUPN Cipto Mangunkusumo. ''Ketika dinding sel pembuluh darah rusak, permukaannya tidak rata lagi. Dan itu memudahkan kolesterol menempel, serta semakin menumpuk. Perbandingannya bisa dilihat pada kulit yang luka, akan mempermudah masuknya kuman penyebab infeksi,'' ujar Lukman.Karena itu, lanjutnya, untuk menghindari sumbatan perlu dihindari faktor-faktor pemicunya dengan menerapkan pola hidup sehat, misalnya:
- Hindari makanan berkolesterol tinggi
- perbanyak makan buah dan sayur yang dapat mengikat kolesterol dalam usus sehingga tidak terserap darah.
- Hindari sumber-sumber radikal bebas yang menyebabkan kerusakan dinding dalam pembuluh darah.
Selain itu, jaga kadar gula darah. Kadar gula yang tinggi dapat memicu terjadinya kerusakan dinding dalam pembuluh darah.
- Tekanan darah tinggi juga harus dihindari. Sebab, tekanan darah tinggi berarti pergerakan aliran darah sangat cepat dan mempertinggi intensitas gesekan darah dengan dinding pembuluh dalam darah, sehingga berpotensi pula menyebabkan kerusakan.
- Selain mengatur pola makan, olahraga teratur serta menghindari stres juga diperlukan untuk menjaga kelenturan otot dan pembuluh darah. (Nik/H-1)
0 Comments:
Post a Comment
<< Home