Penyakit Campak

Campak, si bintik merah pada tubuh

Rasanya kita semua pernah mengalami penyakit yang satu ini waktu kita kecil. Kalau tidak percaya, coba saja tanya pada ayah-ibu di rumah. Mungkin waktu itu kita 'ketularan' dari teman main masa kecil. Memang penyakit ini sangat menular, sehingga sangat mudah menular ke orang lain.

Campak disebabkan oleh virus, yang disebut dengan virus rubeola. Hati-hati, jangan tertukar dengan virus Rubella. Kalau yang terakhir ini menyebabkan penyakit yang disebut campak jerman. Campak memang biasanya menyerang anak-anak, tapi tidak berarti orang yang lebih tua tidak bisa terkena juga.

Sebenarnya campak ini bisa dicegah, yaitu dengan vaksinasi. Bisa langsung dengan vaksinasi campak, bisa juga dengan vaksin kombinasi MMR yaitu untuk penyakit campak, gondongan dan campak jerman ( baca: Jadwal Imunisasi Anak ). Seorang anak yang telah menerima vaksinasi, mungkin tidak akan pernah menderita campak. Dan kalaupun kena, biasanya penyakitnya akan lebih ringan dan bisa terhindar dari komplikasi yang berat. Jadi pastikan anak Anda mendapatkan imunisasi ini.

Biasanya setelah 10-12 hari kita kemasukan virus rubeola ini, baru kemudian kita akan menjadi sakit. Ini yang disebut masa inkubasi. Gejala-gejalanya antara lain: demam yang cukup tinggi, sekitar 39 C atau lebih, badan terasa lelah, tidak nafsu makan, keluar ingus beserta bersin-bersin, batuk, adanya bercak koplik (bercak putih kecil di dalam mulut), mata merah dan tidak tahan terhadap cahaya, dan tentu saja keluar bintik-bintik merah di seluruh tubuh dimulai dari muka, terus menyebar ke dada, perut, lengan dan tungkai. Bintik merah itu biasanya berlangsung hingga tujuh hari.

Hati-hati kalau ada anggota keluarga yang sakit, sebab sangat mudah menular. Bisa langsung melalui cairan dari hidung atau mulut seperti pada saat bersin atau batuk, atau bisa juga secara tidak langsung, misalnya melalui barang-barang yang tercemar, bekas dipakai penderita.

Bila anak Anda mendapat campak, tidak banyak yang dapat dilakukan untuk mempercepat kesembuhannya. Karena penyakit ini disebabkan oleh virus, maka sebenarnya tidak perlu diberikan antibiotika. Yang penting, tingkatkan daya tahan tubuhnya, misalnya dengan makan makanan bergizi tinggi.